Monday, August 20, 2012
Profil Pulau Kabaena
ulau kabaena merupakan sebuah pulau yang terletak di Prop. Sulawesi Tenggara dan termasuk wilayah pemekaran Kabupaten Bombana dengan Kasipute sebagai Ibukota Pemerintahannya. Secara geografis kabaena berbatasan dengan Selat kabaena bagian utara, laut flores bagian Selatan, Selat Muna & laut flores bagian Timur dan bagian barat berbatasan dengan teluk Bone.
Awalnya pualau kabaena hanya terdiri dari dua kecamatan yaitu kabaena barat dan timur, namun setelah terjadi pemekaran wilayah,Pulau kabaena mengalami pemekaran menjadi 6 kecamatan. Kecamatan tersebut adalah kecamatan kabaena, Kabaena timur, Kabaena Barat, Kabaena Utara, Kabaena Tengah dan kabaena tengah.
Pulau kabena terletak dibagian barat dengan luas wilayah 873 km2 serta berjarak 56 km dari pulau Buton. Struktur geologi pulau kabaena tersusun dari batuan berkapur yang termasuk mendala (terrane) Sulawesi timur yang dicirikan oleh gabugan batuan ultramafik, mafik dan malihan. Kabaena berada di wilayah pantai yang secara geologi dekat dengan zona subdiksi sehingga merupaka daerah yang sangat rawan dengan gempa tektonik dan tidak menutup kemungkinan terjadi tsunami .
Kondisi morfologi pulau Kabaena berupa pegunungan, perbukitan, daerah karst dan dataran rendah. Daerah pegunungan terletak di bagian tengah pulau memanjang kearah selatan, dengan puncak gunung Sabampolulo dengan ketinggian 1550 m dari permukaan laut. Morfologi perbukitan terletak dibagian utara pulau dan memanjang kearah selatan sampai perbukitan karst yang berbatasan langsung dengan gunung Sabampolulo di bagian tengah. P. kabaena mempunyai berkisar antara 100 – 600 meter di atas permukaan laut. Daerah karst terdapat dibagian tengah pulau dengan puncak yaitu gunung batu sangia yang memiliki ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Batuan ini terbentuk oleh batu gamping dengan
Pulau kabaena, mempunyai sumberdaya mineral berupa bahan galian nikel, bahan bangunan dan industri berupa batuan beku, batu gamping, pasir dan kerikil. Biji nikel terdapat dalam laterit yang berasal dari pelapukan ultramfaik dan saat ini telah ditambang oleh beberapa perusahan tambang. Batuan beku, terdapat di beberapa tempat seperti di gunung Onemoto dan gunung Sabampolulo yang berguna sebagai pegeras jalan, jembatan beton dan pondasi bangunan. Batu gamping di kabaena terdapat di batu sangia yang membentuk pegungan yang mencapai ketinggaan 100 m dari permukaan laut. Pasir dan kerikil dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Kondisi sosial ekonomi pulau kabaena umumnya terdapat 2 mata pencaharian yaitu sebagai nelayan dan petani. Penduduk P. kabaena pesisir merupakan penduduk migrasi yang didominasi oleh suku Makassar, Bugis, Selayar, Buton, dan Bajo. Mereka adalah nelayan dan pedagang dengan hasil laut berupa ikan, kepiting dan rumput laut. Di wilayah pegunugan dihuni oleh suku Moronene, suku asli pulau kabaena yang bermata pencaharian sebagai petani dengan hasil berupa kelapa, kakao, cengkeh, gula merah dan kacang mente sedangkan hasil ternak berupa sapi dan kambing.
Referensi: Laporan hasil ekspedisi wallacea Indonesia tahun 2004, badan riset kelautan & perikanan
Sumber :
http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=325039107546483
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment